“Recovery sistem pendidikan dengan metode pembelajaran Vygotsky dalam skema implementasi peningkatkan kreativitas pada proses pembelajaran di pedesaan”
Strategi dan Implementasi Lembaga Sosial Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030
Fenomena Pendidikan di pedesaan memberikan banyak
keprihatinan oleh masyarakat sekitar. Isu permasalahan pendidikan anak perkotaan lebih tinggi dibandingkan
dari anak pedesaan menjadi suatu hal yang sangat signifikan. Kesenjangan hal
tersebut merupakan suatu permasalahan Pendidikan terutama di Indonesia. Banyak
kasus kesenjangan Pendidikan yang terjadi di perkotaan dan di pedesaan.
Permasalahan ini dapat dilihat dari jumlah tenaga pengajar yang terdapat di
sekolah perkotaan dan sekolah di pedesaan karena jumlah guru di perkotaan lebih
banyak dibandingkan dengan dipedesaan. Hal demikian, dikarenakan rendahnya
minat seorang guru untuk mengajar di pedesaan diakibatkan kurangnya akses
transportasi serta fasilitas sekolah yang kurang memadai. selain itu
kesenjangan Pendidikan antara perkotaan dan pedesaan juga dapat diketahui pada
fasilitas canggih yang dimiliki oleh Pendidikan perkotaan. Hal ini berbanding
terbalik terhadap sekolah-sekolah yang terdapat di pedesaan yang mempunyai
fasilitas sekolah yang kurang baik dan tenaga pengajar yang kurang kompeten.
Perspektif tentang pembelajaran di kelas memperjelas
bahwa siswa belajar paling baik ketika mereka terlibat dalam pembelajaran
mereka dan membantu mengembangkan pemahaman konseptual yang kaya. Pandangan
tentang pembelaran ini terkait dalam hal perspektif kontruktivis, mengusulkan
bahwa siswa secara aktif dan sosial membangun pengetahuan mereka. Tantangan
yang dihadapi oleh pendidik adalah bagaimana menciptakan ruang kelas yang
mendukung proses pembelajaran ini. Pendidik akan menyadari kebutuhan untuk
mengkonfigurasi ulang ruang kelas sebagai lingkungan yang mencakup proses
individu dan sosial yang kompleks untuk keperluan dalam hal mempromosikan
pemahaman mengenai Bahasa dan Sastra. Lingkungan belajar yang bersaing, guru
perlu mengubah peran penyampaian informasi mereka menjadi perancah efektif yang
mendukung siswa dalam mengintegrasikan dan menerapkan ide.
Potensi yang besar
untuk menjadi salah satu bangsa yang maju, bermartabat dan lebih baik dari saat
ini tentunya dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif dan
memiliki visi yang jelas dan terarah untuk kemajuan bangsa. Tujuan untuk
meningkatkan Pendidikan di desa tidak saja hanya mencetak sumber daya manusia
yang cerdas akan tetapi juga mampu membentuk kepribadian yang berkarakter,
berakhlak, kreatif, serta memiliki rasa tanggung jawab. Kemampuan
mengungkapkan gagasan atau ide yang baik dalam diskusi dan tanya jawab dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik. Kemampuan berpikir
kreatif peserta didik pada materi.
Di tahun 2022, Kualitas Pendidikan di Indonesia sangat
memprihatinkan. Ini dibuktikan di antaranya adalah oleh databoks tentang
proporsi penduduk Indonesia menurut jenjang Pendidikan (Juni 2022). Menurut
data Direktorat Jenderal kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil), penduduk
Indonesia berjumlah 257,36 juta jiwa pada Juni 2022. Dari jumlah tersebut hanya
6,41% yang sudah mengeyam Pendidikan sampai perguruan tinggi. Rinciannya, yang
berpendidikan D1 dan D2 proporsinya 0,41%, kemudian D3 sejumlah 1,28%, S1
sejumlah 4,39%, S2 sejumlah 0,31%, dan hanya 0,02% penduduk yang sudah
mengenyam Pendidikan jenjang S3. Selanjutnya, penduduk Indonesia yang
berpendidikan hingga sekolah Lanjutan Tingkat atas (SLTA) ada sebanyak 20,89%.
Kemudian yang berpendidikan hingga sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
sebanyak 14,54%. Sementara itu 23,4% penduduk Indonesia merupakan tamatan
sekolah dasar (SD). Yang belum tamat SD, sejumlah 11,14% dan 23,61% adalah
penduduk yang tidak sekolah/belum sekolah. Data ini menjadi suatu rintangan
bagi negara Indonesia untuk terus meningkatkan kepedulian Pendidikan terhadap
generasi muda di zaman sekarang.
Di antara
alasan untuk keterampilan perencanaan yang buruk dari anak-anak adalah
cenderung mencoba untuk memecahkan masalah terlalu cepat dengan mengorbankan
akurasi dan ketidakmampuan mereka untuk menghambat aktivitas. Dengan hal
tersebut makan konseptual yang akan diterapkan adalah
Tahap 1 :
Mengarahkan siswa pada masalah.
Peran guru : Berkomunikasi dengan jelas
tujuan dari pelajaran, menginformasikan siswa apa yang diharapkan dari mereka.,
dan membimbing siswa untuk menjadi termotivasi untuk terlibat dalam pengarahan
diri untuk pemecahan masalah.
Tahap 2 :
Mengorganisasi siswa untuk belajar.
Peran guru : Membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasi tugas yang berhubungan dengan masalah.
Tahap 3 :
Membantu kemandirian dan investigasi kelompok.
Peran guru : Mendorong siswa untuk
mengembangkan informasi yang sesuai, mengumpulkan pengalaman, dan mencari
penjelasan serta solusi.
Tahap 4 :
mengembangkan dan menampilkan artefak serta pameran
Peran guru : Membimbing rencana dan kreasi
siswa megenai artefak yang sesuai, seperti laporan, video, dan membantu mereka
berbagi tugas mereka dengan lainnya.
Tahap 5 :
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Peran guru: mendorong siswa untuk
merefleksikan investigasi dan strategi mereka serta langkah yang mereka
gunakan.
Strategi untuk
menuntun siswa berpikir lebih kreatif:
1.
Keterlibatan
dalam berpikir kreatif selama kursus pengajaran sehari-hari : manfaat dari
berpikir kreatif siswa saat berada di sekitar guru yang berpikir kreatif dan
memberikan kesempatan untuk mengamati adalah bahwa mereka akan berpikir dengan
cara yang kreatif.
2.
Dorongan
berpikir kreatif berbasis pada kelompok dan individu : mengumpulkan ide adalah
Teknik saat seseorang terdorong untuk datang dengan ide-ide kreatif dalam
kelompok, membandingkan ide satu sama lain, dan mengatakan secara praktis
apapun yang datang ke pikiran terlihat relevan dengan isu tertentu. Peserta
biasanya diberi tahu untuk menunda dalam mengkritik ide orang lain, setidaknya
hingga akhir sesi pengumpulan agar mendorong aliran bebas ide.
3.
Pembentukan
percaya diri siswa : untuk memperluas kreativitas siswa, hal ini membantu jika
guru mendorong siswa untuk percaya pada kemampuan sendiri dalam menciptakan
sesuatu yang inovatif dan berharga. Untuk tujuan ini, penting untuk tidak
terlalu kritis terhadap kreasi mereka. Membentuk kepercayaan diri seorang siswa
adalah suati tujuan dalam proses pembelajaran.
4.
Membantu
mereka berpikir secara fleksibel : pemikir kreatif fleksibel dalam cara mereka
yang berbeda untuk mendekati masalah daripada terkunci pada pola pemikiran yang
kaku. Mengasah kemampuan siswa dalam kesempatan untuk melatih fleksibilitas
dalam pemikiran mereka.
5.
Mengenalkan
siswa kepada orang kreatif : strategi yang baik adalah mengidentifikasi orang
paling kreativ dalam komunitas pembelajaran di sekolah dan meminta mereka untuk
datang ke kelas serta menjelaskan hal yang membantu siswa menjadi kreatif atau
untuk menunjukan keterampilan kreatif mereka.
6.
Terhubung
dengan teknologi : peningkatan jumlah situs internet menyediakan sumber daya
yang sangat baik untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa.
Dalam pencapaian
target, Pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat saling bekerjasama dalam
upaya mengembangkan bangsa melalui jalur Pendidikan. Pentingnya Pendidikan
untuk masa depan bagi anak pedesaan yang kurangnya pengetahuan pembelajaran di
sekolah. Pemerintah dalam hal ini
menjadi perhatian yang khusus pada pembangunan Pendidikan di pelosok pedesaan.
Program pembangunan dari pemerintah adalah meningkatkan infranstruktur dan
memberikan pelayanan khusus bagi anak anak di desa pada pengajaran Pendidikan
yang layak khusus mereka. Pemerintah juga harus melakukan kerjasama dengan
berbagai pihak terkait untuk memaksimalkan anggaran APBN. Pembangunan
selanjutnya adalah meningkatkan minat seorang guru untuk mengajar di pedesaan.
Guru memiliki peranan penting dalam memajukan dunia Pendidikan. Factor terpenting
dalam mengatasi hal tersebut adalah memperhatikan alokasi dana, sarana dan
prasarana yang mendukung. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus
berkolaborasi untuk menjalin kerjasama dengan menyebarkan guru-guru yang
berkualitas ke desa-desa agar kualitas Pendidikan di pelosok pedesaan bisa
mengimbangi Pendidikan di perkotaan. Mendukung program tersebut maka pemerintah
bisa mempersiapkan insentif yang lebih luas bagi guru berprestasi yang mau
mengajar di desa. Pendidikan mengikat
pada skala prioritas bagi agenda pembangunan pemerintah daerah. Pembangunan
Pendidikan di pelosok daerah wajib bersifat adil, partisipatif dan
terintegrasi, sehingga kesenjangan mutu yang dialami pada saat ini dapat
diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pengentasan ketertinggalan mutu
Pendidikan di pelosok pedesaan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah itu
sendiri, namun pemerintah pusat lebih berperan untuk melakukan fasilitasi dan
koordinasi mengenai permasalahan tersebut.
Tentunya potensi besar untuk menjadi salah satu bangsa
yang maju, bernilai dan lebih baik saat ini terletak pada dukungan
tenaga-tenaga yang kompeten, kreatif dengan visi kemajuan bangsa yang jelas dan
tegas. Seiring berjalannya waktu, dunia modern telah memasuki era globalisasi
yang sangat maju berkat kemajuan teknologi informasi. Pengembangan Teknik
membutuhkan keseimbangan dengan sumber daya untuk meningkatkan kualitas
Pendidikan dan informasi. Dengan adanya teknologi informasi, peningkatan
kualitas Pendidikan dan pengetahuan melalui peningkatan kreativitas seorang
siswa dalam proses pembelajaran.
Permasalahan yang dihadapi Pendidikan di zaman
sekarang ini sangat diprihatinkan dengan kemajuan Pendidikan yang sangat pesat
di zaman sekarang ini. Pendidikan di pedesaan sangat perlu diperbaharui untuk
peningkatan Pendidikan di pedesaan. Hal ini sangat siginfikan terhadap
perkembangan zaman sekarang, untuk peningkatan Pendidikan di Indonesia.
Kerjasama antara pemerintah,tenaga kerja dan stake houlders sangat berperan penting
dalam menyukseskan program program yang akan diselesaikan. Semua permasalahan
Pendidikan ini, akan terjalin bentuk kerjasama pada hasil yang ditentukan.
Komentar
Posting Komentar